SENI

Kamis, 29 Oktober 2015

Proses Kerja Kriya Kayu

oleh: I Wayan Seriyoga Parta S.Sn dan I Wayan Sudana M.Sn
  1. Pembuatan Disain
Langkah awal dalam pembuatan ukiran adalah membuat gambar atau desain benda yang akan diukir, dalam hal ini ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu membuat gambar/desain pada kertas dan mendesain langsung pada kayu yang akan diukir, tapi sebagai pemula diusahakan membuat desain pada kertas dengan motif-motif sederhana seperti motif geometris atau motif-motif primitif sehingga mudah dipahat dan cepat selesai (tidak membosankan)
  1. Proses Kerja:
(a) Memindahkan disain ke media kayu : tempelkan desain pada kayu yang akan diukir dengan lem dan tunggu sampai kering.
(b)   Memahat bentuk-bentuk global : awali pekerjaan dengan memahat pola motif-motif secara secara global agar tidak mudah patah dan untuk memunculkan bentuk-bentuk secara garis besar.
(c)    Memahat detail : Lanjutkan dengan pemahatan moti-motif secara rinci sesuai dengan desain, agar kelihatan lebih jelas dan detail.
(d)   Menghaluskan : motif-motif yang telah dipahat secara rinci dihaluskan dan diberikan aksen-aksen tertentu seperti tekstur dan cawean sehingga ukiran kelihatan lebih indah.
(e)    Finishing : kegiatan ini diawali dengan menggosok ukiran dengan kertas pasir No 150, kemudian diberikan cat dasar untuk menutupi pori-pori kayu, selanjutnya detrepkan warna sesuai dengan keinginan, kemudian diterapkan seanding sealer setelah kering digosok dengan amplas No 400/500, dan terakhir diterapkan pelapis clear (gloss, semi gloss, atau dorp)
(f)     Penyajian karya : hal yang berkaitan dengan penyajian karya yaitu apakah karya yang dibuat ditampilkan menggantung, berdiri, atau memerlukan kemasan khusus, keseriusan dalam menyajikan karya juga akan menambah keindahan karya.
Kegiatan di atas harus dilalui tahap demi tahap guna memperoleh hasil yang maksimal, baik hasil nyata berupa karya atau benda-benda kriya maupun hasil berupa keahlian yang lebih mendalam dan profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar