SENI

Jumat, 30 Oktober 2015

WACANA SENI DALAM ANTROPOLOGI BUDAYA: “Tekstual, Kontekstual dan Post-Modernistis” Penulis: Heddy Shri Ahimsa-Putra dalam buku ”Ketika Orang Jawa Nyeni”

A.      Pendahuluan
Tulisan ini difokuskan pada dua bentuk kajian saja, yakni: kajian yang memandang fenomena kesenian  sebagai suatu teks yang relatif berdiri sendiri dan kajian yang menempatkan fenomena tersebut dalam konteks yang lebih luas.
Pendekatan yang dibahas dalam tulisan ini di antaranya seperti pendekatan tekstual, kontekstual, dan post-modernistis. Pendekatan tersebut dipilih karena dominan dalam wacana antropologi budaya tentang seni. Hal ini dikarenakan suntikan tenaga dari aliran pemikiran post-modernisme yang memberikan pandangan baru para antropolog dalam perspektif menafsirkan, memahami, melukiskan fenomena.
B.       Penekatan Tekstual: Kaya Seni Sebagai Teks
Telaah tekstual atau telaah hemeneutik dapat dibedakan menjadi dua yaitu telaah simbolik dan telaah struktural. Pada dasarnya Kajian ini sama-sama menafsirkan karya seni ke dalam teks yang dapat dibaca. Perbedaannya dalam struturalisme penafsiran dilakukan setelah karya seni di analisis secara struktural sedangkan pada simbolik tidak melakukan itu.
1.         Karya Seni Sebagai Lambang
Karya-karya seni pada umumnya memiliki lambang-lambang. Masing-masing elemen seni itu memiliki lambang atau simbol yang dapat dianalisis lebih dalam lagi. Analisis simbolik atas suatu fenomena kesenian bukanlah pekerjaan yang mudah, akan tetapi membutuhkan ketekunan, ketelitian dan kejelian untuk dapat mengetahui makna yang ada pada karya seni tersebut.
2.         Struktur di Balik Karya Seni
Pendekatan strutural yang berusaha menemukan logika atau menemukan invariant, yang ada dibalik berbagai macam fenomena akan dapat dengan baik menjelaskan tentang fenomena tersebut
C.       Pendekatan Kontekstual: Karya Seni Dalam Konteks
Seorang ahli antropologi berusaha melihat fenomena-fenomena lain yang berkaitan dengan fenomena sosial-budaya yang dikajinya. Pada dasarnya, pendekatan kontekstual adalah menempatkan sebuah teks ke dalam sebuah konteks.
1.         Kesenian dan Politik
Pendekatan kontekstual dapat dilakukan untuk mengetahui keterkaitan Kesenian dengan politik, tidak sedikit memiliki hubungan baik itu bertujuan tuntutan, dukungan, kritikan dan sebagainya.
2.         Kesenian dan Pariwisata
Keterkaitan kesenian di dalam dunia pariwisata dapat dilihat melalui pendekatan kontekstual. Dalam tulisan ini penulis mencontohkan pertunjukan di Bali, seperti pertunjukan Barong.
3.         Kesenian dan Teknologi
Perkembangan kesenian terkait erat dengan sistem perkembangan teknologi. Dalam hal ini di Indonesia masih sedikit studi yang dilakukan.
D.      Pendekatan Post-Modernistis: Etnografi Sebagai Karya Seni
Perspektif post-moernistis dalam antropologi budaya lahir karena percampuran ide-ide yang terkandung dalam cabang-cabang sub-disiplin ini sendirir dan pandangan dari kirtik bahasa serta pandangan baru dalam filsafat bahasa.
1.         Etnografi: Medan Seni dan Ilmu
Pemikiran awalnya tidak bertujuan untuk menganalisis atau memahami fenomena, tetapi mendekonstruksinya, meruntuhkannya atau mempertanyakannya kembali, membuat ahli antropologi mempertanyakan kembali apa etnografi itu sendiri, dan memberikan efek yang radikal. Etnografi merupakan sebuah pertemuan antara seni dan ilmu, dan hal ini tidak terdapat dalam kesenian lainnya. Di sini terletak arti penting pandangan post-modernisme bagi antropologi dan seni.
E.       Penutup

Penulis menjelaskan dua kajian yang dominan dalam antropologi budaya adalah kajian teks dan konteks,. Penulis juga yakin bahwa paradigma post-modernisme akan semakin mempengaruhi wacana kesenian dan antropologi budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar