Karya : Erika Janunger
Setelah melihat, menonton dan mengamati video tari
karya Erika Janunger yang berjudul Weightles, penulis menilai begitu banyak hal
yang menarik untuk dikritisi terutama setting panggungnya yang memberikan kesan
penari yang tidak memiliki gravitasi.
Video tari ini mempertunjukkan tarian tentang
kehidupan keseharian seseorang di kamar tidur dan ruang baca. Kamar tidur dapat
terlihat dengan penggunaan properti tempat tidur, lampu tidur, kursi,sandal,
baju, dan jendela. Sedangkan ruang baca terdiri atas properti rak buku, sebuah
kursi, lemari rendah, lilin, lampu gantung, dan jendela. Properti tersebut
disusun sedemikian rupa sehingga penonton video ini terjebak dalam tipuan
artistiknya.
Berdasarkan pengamatan terhadap video tersebut dan dikarenakan
penulis bergelut dibidang seni rupa, maka penulis lebih mengkritisi tentang
artistiknya. penulis menilai video ini terlalu banyak kerancuan dalam
penempatan property dan mudah diketahui bahwasanya video ini hanya permainan
ilusi yang menjebak penonton.
Adapun alasan penulis berargumen video ini terlalu
banyak kerancuan dalam penempatan property dan mudah diketahui bahwasanya video
ini hanya permainan ilusi yang menjebak penonton:
1.
Penempatan properti
yang kurang tepat
2.
Properti tidak
tereksplor oleh penari
3.
Banyak ruang kosong
atau tidak tereksplor
Video ini memperlihatkan seorang penari yang
menggunakan keempat bidang ruangan (alas, atap, dan dinding) sebagai ruang
geraknya dalam menari, akan tetapi penempatan properti yang kurang tepat
menjadikan video ini yang ingin menampilkan penari tanpa terkena gravitasi kurang
tersampaikan.
Pada ruang kamar tidur, kursi yang mengarah ketempat
tidur dirasa kurang tepat dan seharusnya kursi menghadap jendela. Selain itu
kursi juga tidak tereksplore layaknya sebuah kursi sebagai tempat duduk.
Penempatan sandal sandal yang terletak dibawah kursi dirasa tidak tepat dan seharusnya
berada di dekat tempat tidur dikarenakan penari muncul dari tempat tidur yang
keluar dari selimut.
Lampu tidur yang mengarah ke atas kasur dirasa
kurang pas dengan penempatannya, karena arah cahaya lampu tidur tepat diatas
kepala seseorang yang tidur. Pada tempat tidur juga tidak terlihat adanya
bantal sehingga mengurangi kesan bahwasanya tempat tidur tersebut digunakan
sebagaimana fungsinya.
Pada adegan terakhir di ruang kamar tidur adanya
lampu yang bergantung membentuk sebuah garis horizontal memberikan karakter
tenang, damai, pasif, kaku. Kemudian terdapat beberapa lampu yang bergantungan
menghasilkan susunan garis horizontal sehingga menghasilkan kesan tenang,
damai, tetapi pasif.
Selain properti dan ruang yang kurang tereksplor,
konsisten dalam penggunaan property juga dirasa tidak ada, hal tersebut dapat
dilihat pada saat penari tertarik keatas memegang kursi pada menit ke 03:12
akan tetapi pada menit ke 04:15 kursi kembali ada dan hilang lagi pada menit ke
04:20 kembali ada pada menit 04:35 dan berulang kali hilang muncul. Kemudian
juga terlihat saat penari melempar atau menyerakkan buku pada menit 04:28 akan
tetapi pada menit ke 04:39 buku telah tersusun rapi kembali. Dengan ketidak
konsistenan tersebut menimbulkan banyak kerancuan yang terjadi dalam video
tersebut dan memberikan kesan kesalahan pada pemotongan-pemototongan video.
Ketika buku-buku diserakkan atau dilempar akan
tetapi buku menempel kesamping atau ke dinding, dimana semestinya buku tersebut
jatuh kebawah atau lantai sebagai mana mestinya, karena buku juga merupakan properti
yang terkena gravitasi, tetapi pengkarya tidak mensiasati buku tersebut agar
terjatuh ke bawah atau lantai.
Penempatan lampu gantung yang menyala terkesan
sia-sia karena cahaya dari jendela begitu kuat mengalahkan cahaya dari lampu
gantung tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari bayangan penari yang terdapat
disisi dinding. Sehingga memberikan kerancuan terhadap penunjukan waktu pagi,
siang, atau malam.
Secara keseluruhan penempatan property yang telalu
banyak dan tidak tereksplor memberikan kesan kerancuan pada karya. Serta
kurangnya eksplorasi terhadap ruang atau sisi arah jendela sehingga terkesan
berat sebelah. Dimana eksplorasi ruang dapat disiasati dengan pemberian besi
lurus kedepan pada sisi dinding agar penari bias mengeksplor ruang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar