SENI

Kamis, 27 Oktober 2016

WEIGHTLESS Karya : Erika Janunger

WEIGHTLESS
Karya : Erika Janunger
Setelah melihat, menonton dan mengamati video tari karya Erika Janunger yang berjudul Weightles, penulis menilai begitu banyak hal yang menarik untuk dikritisi terutama setting panggungnya yang memberikan kesan penari yang tidak memiliki gravitasi.
Video tari ini mempertunjukkan tarian tentang kehidupan keseharian seseorang di kamar tidur dan ruang baca. Kamar tidur dapat terlihat dengan penggunaan properti tempat tidur, lampu tidur, kursi,sandal, baju, dan jendela. Sedangkan ruang baca terdiri atas properti rak buku, sebuah kursi, lemari rendah, lilin, lampu gantung, dan jendela. Properti tersebut disusun sedemikian rupa sehingga penonton video ini terjebak dalam tipuan artistiknya.
Berdasarkan pengamatan terhadap video tersebut dan dikarenakan penulis bergelut dibidang seni rupa, maka penulis lebih mengkritisi tentang artistiknya. penulis menilai video ini terlalu banyak kerancuan dalam penempatan property dan mudah diketahui bahwasanya video ini hanya permainan ilusi yang menjebak penonton.
Adapun alasan penulis berargumen video ini terlalu banyak kerancuan dalam penempatan property dan mudah diketahui bahwasanya video ini hanya permainan ilusi yang menjebak penonton:
1.             Penempatan properti yang kurang tepat
2.             Properti tidak tereksplor oleh penari
3.             Banyak ruang kosong atau tidak tereksplor
Video ini memperlihatkan seorang penari yang menggunakan keempat bidang ruangan (alas, atap, dan dinding) sebagai ruang geraknya dalam menari, akan tetapi penempatan properti yang kurang tepat menjadikan video ini yang ingin menampilkan penari tanpa terkena gravitasi kurang tersampaikan.
Pada ruang kamar tidur, kursi yang mengarah ketempat tidur dirasa kurang tepat dan seharusnya kursi menghadap jendela. Selain itu kursi juga tidak tereksplore layaknya sebuah kursi sebagai tempat duduk. Penempatan sandal sandal yang terletak dibawah kursi dirasa tidak tepat dan seharusnya berada di dekat tempat tidur dikarenakan penari muncul dari tempat tidur yang keluar dari selimut.
Lampu tidur yang mengarah ke atas kasur dirasa kurang pas dengan penempatannya, karena arah cahaya lampu tidur tepat diatas kepala seseorang yang tidur. Pada tempat tidur juga tidak terlihat adanya bantal sehingga mengurangi kesan bahwasanya tempat tidur tersebut digunakan sebagaimana fungsinya.
Pada adegan terakhir di ruang kamar tidur adanya lampu yang bergantung membentuk sebuah garis horizontal memberikan karakter tenang, damai, pasif, kaku. Kemudian terdapat beberapa lampu yang bergantungan menghasilkan susunan garis horizontal sehingga menghasilkan kesan tenang, damai, tetapi pasif.


Sedangkan pada ruang baca terdapat banyak kerancuan dalam pandangan penulis, sehingga mengurangi ilusi tanpa gravitasi seperti lemari rendah dan ruang yang tidak di eksplor. Penempatan lemari rendah dan lilin terasa sia-sia jika tidak dieksplor begitu juga dengan ruang yang terkesan berat sebelah.
Selain properti dan ruang yang kurang tereksplor, konsisten dalam penggunaan property juga dirasa tidak ada, hal tersebut dapat dilihat pada saat penari tertarik keatas memegang kursi pada menit ke 03:12 akan tetapi pada menit ke 04:15 kursi kembali ada dan hilang lagi pada menit ke 04:20 kembali ada pada menit 04:35 dan berulang kali hilang muncul. Kemudian juga terlihat saat penari melempar atau menyerakkan buku pada menit 04:28 akan tetapi pada menit ke 04:39 buku telah tersusun rapi kembali. Dengan ketidak konsistenan tersebut menimbulkan banyak kerancuan yang terjadi dalam video tersebut dan memberikan kesan kesalahan pada pemotongan-pemototongan video.
Ketika buku-buku diserakkan atau dilempar akan tetapi buku menempel kesamping atau ke dinding, dimana semestinya buku tersebut jatuh kebawah atau lantai sebagai mana mestinya, karena buku juga merupakan properti yang terkena gravitasi, tetapi pengkarya tidak mensiasati buku tersebut agar terjatuh ke bawah atau lantai.
Penempatan lampu gantung yang menyala terkesan sia-sia karena cahaya dari jendela begitu kuat mengalahkan cahaya dari lampu gantung tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari bayangan penari yang terdapat disisi dinding. Sehingga memberikan kerancuan terhadap penunjukan waktu pagi, siang, atau malam.
Secara keseluruhan penempatan property yang telalu banyak dan tidak tereksplor memberikan kesan kerancuan pada karya. Serta kurangnya eksplorasi terhadap ruang atau sisi arah jendela sehingga terkesan berat sebelah. Dimana eksplorasi ruang dapat disiasati dengan pemberian besi lurus kedepan pada sisi dinding agar penari bias mengeksplor ruang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar